Menurut Klaus,
Kenell (1999), bagian penting dari ikatan ialah perkenalan. Elemen-elemen
bounding attachment meliputi:
1. Sentuhan
Sentuhan, atau
indera peraba, dipakai secara ekstensif oleh orang tua dan pengasuh lain
sebagai suatu sarana untuk mengenali bayi baru lahir dengan cara mengeksplorasi
tubuh bayi dengan ujung jarinya. Penelitian telah menemukan suatu pola sentuhan
yang hampir sama yakni pengasuh memulai eksplorasi jari tangan ke bagian kepala
dan tungkai kaki. Tidak lama kemudian pengasuh memakai telapak tangannya untuk
mengelus badan bayi dan akhirnya memeluk dengan tangannya. Gerakan ini dipakai
menenangkan bayi.
2. Kontak mata
Ketika bayi baru
lahir mampu secara fungsional mempertahankan kontak mata, orang tua dan bayi
akan menggunakan lebih banyak waktu untuk saling memandang. Beberapa ibu mengatakan,
dengan melakukan kontak mata mereka merasa lebih dekat dengan bayinya.
3. Suara
Saling mendengar
dan merespon suara antara orang tua dan bayinya juga penting. Orang tua
menunggu tangisan pertama bayinya dengan tegang. Sedangkan bayi akan menjadi
tenang dan berpaling kearah orang tua mereka saat orang tua mereka berbicara
dengan suara bernada tinggi.
4. Aroma
Perilaku lain yang
terjalinnya antara orang tua dan bayi ialah respons terhadap aroma atau bau
masing-masing. Ibu mengetahui setiap anak memiliki aroma yang unik. Sedangkan
bayi belajar dengan cepat untuk membedakan aroma susu ibunya.
5. Entrainment
Bayi baru lahir
bergerak-gerak sesuai dengan struktur pembicaraaan orang dewasa. Mereka
menggoyang tangan, mengangkat kepala, menendang-nendangkan kaki, seperti sedang
berdansa mengikut nada suara orang tuanya. Entrainment terjadi saat anak mulai
berbicara. Irama ini berfungsi memberi umpan balik positif kepada orang tua dan
menegakkan suatu pola komunikasi efektif yang positif.
6. Bioritme
Anak yang belum
lahir atau baru lahir dapat dikatakan senada dengan ritme alamiah ibunya. Untuk
itu, salah satu tugas bayi baru lahir ialah membentuk ritme personal
(bioritme). Orang tua dapat membantu proses ini dengan memberi kasih sayang yang konsisten dan dengan memanfaatkan
waktu saat bayi mengembangkan perilaku yang responsif. Hal ini dapat
meningkatkan interaksi sosial dan kesempatan bayi untuk belajar.
7. Kontak dini
Saat ini, tidak ada
bukti-bukti alamiah yang menunjukkan bahwa kontak dini setelah lahir merupakan
hal yang penting hubungan orang tua-anak. Namun menurut Klaus, Kennel (1999),
ada beberapa keuntungan fisiologis yang dapat diperoleh dari kontak dini:
a.
Kadar oksitosin dan prolaktin meningkat
b.
Reflek menghisap dilakukan dini
c.
Pembentuk kekebalan aktif dimulai
d.
Mempercepat proses ikatan antara orang tua dan anak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar