1.
Mobilisasi
Lelah sehabis proses bersalin, ibu harus istirahat, tidur
terlentang selama 8 jam pasca
persalinan. Kemudian boleh miring-miring ke kanan dan ke kiri untuk mencegah
terjadinya trombosis dan tromboemboli. Pada hari ke 2 diperbolehkan duduk, hari
ke 3 jalan-jalan, hari ke 4 atau 5 sudah diperbolehkan pulang. Mobilisasi
diatas mempunyai variasi, tergantung pada komplikasi persalinan, nifas dan
sembuhnya luka-luka.
Terkait
dengan mobilisasi, menurut Ali Sungkar (2006) ibu sebaiknya mencermati
faktor-faktor berikut ini :
1)
Mobilisasi jangan dilakukan terlalu cepat sebab bisa
menyebabkan ibu terjatuh. Khususnya jika kondisi ibu masih lemah atau memiliki
penyakit jantung. Meski begitu, mobilisasi yang terlambat dilakukan juga sama buruknya, karena bisa menyebabkan
gangguan fungsi organ tubuh, aliran darah tersumbat, terganggu fungsi otot, dan
lain-lain.
2)
Yakinlah
ibu bisa melakukan gerakan-gerakan di atas secara bertahap.
3)
Kondisi
tubuh akan cepat pulih jika ibu melakukan mobilisasi dengan benar dan tepat.
Tidak hanya itu, sistem sirkulasi di dalam tubuh pun bisa berfungsi normal
kembali akibat mobilisasi. Bahkan penelitian menyebutkan early ambulation
(gerakan sesegera mungkin) biisa mencegah aliran darah terhambat. Hambatan
aliran darah bisa menyebabkan terjadinya trombosis vena dalam atau DVT (Deep
Vein Trombosis) dan bisa menyebabkan infeksi.
4)
Jangan
melakukan mobilisasi secara berlebihan karena bisa membebani jantung.
- Diet
Pasca persalinan wanita akan kehilangan 5 – 6 kg berat
badannya yang berasal dari bayi, plasenta, air ketuban dan perdarahan
persalinan, 2 – 3 kg lagi melalui air kemih sebagai usaha tubuh untuk
mengeluarkan cairan yang dahulu diretensi pada waktu hamil. Rata-rata ibu
kembali ke berat idealnya setelah 6 bulan, walaupun sebagian besar tetap akan
lebih berat dari pada sebelumnya. Ibu yang melahirkan secara normal,tidak ada
pantangan diet. Dua jam setelah melahirkan ibu boleh minum dan makan seperti
biasa. Namun perlu diperhatikan, makanan harus bermutu, bergizi dan cukup
kalori. Sebaiknya makan makanan yang mengandung protein, banyak cairan,
sayur-sayuran dan buah-buahan. (Agung,2008)
- Miksi
Hendaknya kencing dapat dilakukan sendiri secepatnya.
Rasa nyeri kadang kala menyebabkan keengganan untuk berkemih tetapi
usahakan untuk berkemih secara teratur,
karena kandung kemih yang penuh dapat menyebabkan gangguan kontraksi rahim,yang
menyebabkan timbulnya perdarahan dari rahim. Menurut Chairulsjah, BAK dan BAB
pertama kali dalam 8 jam setelah persalinan bisa dijadikan patokan untuk
menilai kondisi si ibu secara umum. Agar bisa cepat BAK sekaligus mengganti
cairan tubuh yang banyak terbuang saat bersalin, usai melahirkan ibu-ibu
disarankan banyak minum, minimal 2 – 3 liter per hari.
- Defekasi
Buang air besar harus dilakukan 3 – 4 hari pasca
persalinan. Bila masih sulit buang air besar dan terjadi obstipasi apalagi
berak keras dapat diberikan obat laksans per oral atau per rektal. Rasa nyeri
kadangkala menyebabkan keengganan untuk BAB, sehingga ibu pasca melahirkan
sering tidak merasakan sensasi ingin buang air besar, yang dapat disebabkan
pengosongan usus besar (klisma) sebelum melahirkan atau ketakutan menimbulkan
robekan pada jahitan di kemaluan. Sebenarnya kotoran yang dalam beberapa hari
tidak dikeluarkan akan mengeras dan dapat menyulitkan di kemudian hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar