Salah
satu faktor yang dapat mempengaruhi status gizi dan kesehatan dalam pengetahuan
ibu. Berdasarkan beberapa penelitian tingkat pendidikan juga mempunyai hubungan
yang eksponensial dengan tingkat kesehatan. Semakin tinggi tingkat pendidikan
semakin mudah menerima konsep hidup sehat secara mandiri, kreatif dan
berkesinambungan. Latar belakang pendidikan seseorang berhubungan dengan
tingkat pengetahuan, jika tingkat pengetahuan gizi ibu baik maka diharapkan
status gizi ibu dan balitanya juga baik, menurut Suhardjo (1996) sebab dari
gangguan gizi adalah kurangnya pengetahuan tentang gizi atau kemampuan
meningkatkan pengetahuan gizi masyarakat. Pengetahuan adalah merupakan hasil
“tahu”, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu
objek tertentu. “Tahu” ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.
Termasuk ke dalam pengetahuan ini adalah mengingat kembali terhadap suatu yang
spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima
(Notoatmodjo 1997).
Pengetahuan yang
tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu:
1.Tahu (know)
Tahu
diartikan sebagai mengingat suatu materi yang dipelajari sebelumnya. Kata kerja
untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajarinya antara lain
menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, dan menyatakan.
2.Memahami
(comprehension)
Memahami
diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek
yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.
Orang yang telah paham terhadap objek atau materi dapat menjelaskan,
menyebutkan contoh, menyimpulkan dan meramalkan.
3.Aplikasi
(aplication)
Aplikasi
diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada
situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi ini dapat diartikan sebagai aplikasi
atau penggunaan hukum-hukum, rumus metode, prinsip dalam konteks atau situasi
lain.
4.Analisis
(analysis)
Analisis
adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam
komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi, dan masih
ada kaitannya satu sama lain.
5.Sintesis
(syntesis)
Sintesis
menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakan atau menghubungkan
bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain
sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi – formulasi
yang ada.
6.Evaluasi
(evaluation)
a. Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek
Usia adalah waktu hidup sejak dilahirkan. Semakin
bertambahnya usia seseorang maka tingkat pengetahuan seseorang bertambah
seiring pengalaman hidup (Poerwodarminto, 1989)
b. Intelegensi
Daya untuk membuat reaksi atau penyesuaian untuk
cepat dan tepat, baik secara fisik maupun mental terhadap pengalaman baru,
membuat pengalaman dan pengetahuan baru yang telah dimiliki siap untuk di pakai
apabila diharapkan pada fakta atau kondisi baru (Poerwodarminto, 1989)
c. Pemahaman
Kemampuan seseorang untuk menjelaskan dengan benar
tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut
dengan benar (Poerwodarminto, 1989)
d. Keyakinan
Kepercayaan yang sungguh-sungguh, kepastian,
ketentuan bagian agama atau religi yang berwujud konsep-konsep yang menjadi keyakinan
atau dapat disebut juga kepercayaan dan penganutnya (Poerwodarminto, 1989)
e. System
Nilai Kepercayaan.
Angapan atau keyakinan bahwa sesuatu yang dipercayai
itu benar atau nyata (Poerwodarminto, 1989)
f.
Gaya hidup.
Gaya hidup dijaman moderen seperti ini dengan
banyaknya media yang menawarkan berbagai macam informasi contoh model pergaulan
moderen biasanya mendorong mereka kepada perilaku berkelompok
(Hasmie, 2000)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar