Timbal & Tumbang

TIMBAL GANGGU TUMBUH KEMBANG

BELAKANGAN, di Indonesia bahkan di dunia internasional dipenuhi oleh berita mengenai penarikan jutaan penarikan mainan yang diduga mengandung timah hitam (pb). Bahan yang juga dikenal nama timbal tersebut ditemukan pada cat pelapis mainan. Tentu, berita itu membuat orang tua panik karena bingungmemilih mainan yang tergolong aman untuk anak-anak.

Menurut dr Ahmad Suryawan SpA dari divisi tumbuh kembang anak RSUD dr Soetomo Surabaya, orang tua memeng sulit mendeteksi kandungan timbal pada mainan , baik yang diprodoksi dari dalam maupun luar negeri. Orang tua juga tidak bisa mengenali apakah anaknya terpapar timbale secara berlebihan atau tidak.

Timbal sangat berbahaya karena efeknya tidak instant. Biasanya timbal masuk dengan pelan-pelan dan menumpuk,” kalau terdeteksipun kondisinya sudah sangat kronis dan kerusakan yang terjadipun sudah sangat permanen. Bisa-bisa, anak sudah mengalami gangguan kecerdasan, bahkan sudah mengalami kerusakan pada otak.

Keluhan yang sering muncul pada orang tua adalah anaknya mengalami gangguan tumbuh kembang. Misalnya, Usia setaun belum bisa berdiri atau usia tiga tahun belum bisa bicara. Setelah diperiksa telah diketahui kadar timbal dalam darah sudah tinggi .

Kalau segera diketahui, si mungil langsung bisa mendapatkan terapi atau perawatan. Dengan demikian, kerusakan bisa diminimalkan atau bahkan disembuhkan, bahkan menurut hasil penelitian timbale tidak hanya ditemukan dalam cat mainan anak-anak, tapi logam tersebut juga terdapat pada pelapis keramik atau baterai,” tetapi yang paling banyak diketemukan justru ada asap kendaraan bermotor,” bahkan dalam penelitian mutakhir ini timbale juga bisa mengakibatkan defisiensi besi. Padahal bahan tersebut dibutuhkan untuk membentuk hemoglobin. Akhirnya si kecil mengalami anemia.

Meski biasanya masuk dalam tubuh sedikit demi sedikit selama bertahun-tahun, kadang timbale juga bisa masuk dalam jumlah besar. Biasanya terjadi dengan cara menelan sepihan cat yang mengandung timah hitam, meminum minuman asam atau memakan makanan asam karena telah terkontaminasi karena disimpan dalam alat keramik yang dilapisi timbal( misalnya buah, jus buah, minuman bercola,dll)

Bila itu terjadi gejalanya bisa diketahui langsung pada anak-anak, gejalanya diawali dengan rewel dan berkurangnya aktivitas bermain selama beberapa pekan. Kemudian gejala yang serius timbul mendadak dalam waktu 1-5 hari semakin memburuk. Diantaranya muntah menyembur dengan terus menerus , GOYAH SAAT BERJALAN , kejang yang tak terkendali, bahkan hingga koma.

Sebenarnya ada cara mudah untuk mencegah terjadinya keracunan timbale. Semua logam adalah oksidan., karena itu pada bayi, berilah air susu ibu(ASI) eksklusif. ASI adalah anti oksidan yag paling bagus .

Pada anak yang sudah tidak mengkonsumsi ASI titak ada salahnya diberi sayur, buah, atau suplemen yang banyak mengandung oksidan. Sebenarnya anti oksidan lebih banyakterdapat pada buah dan sayur yang banyak mengandung vitamin A,C,dan E , Misalnya wortel, belimbing , tomat, jeruk, alpukat, kecambah, dan sawi.” Dan yang paling bagus adalah tomat karena mengandung LYCOPENE, salah satu anti oksidan yang kuat. Ujar dr hidayat ahli gizi dari klinik Fisiol Surabaya